Jumat, 02 Desember 2011

Vovinam


Vovinam

Di antara cabang olahraga baru di arena SEA games tersebut adalah cabang olahraga Vovinam, olahraga bela diri khas dari Vietnam. Vovinam adalah bela diri yang berasal dari Vietnam dan baru pertama kali dipertandingkan dalam SEA  Games XXVI 2011. Olahraga bela diri ini menggabungkan ketegasan pencak silat dan kelembutan wushu. Bali menjadi sentra olahrag di Indonesia karena menjadi tempat awal berkembangnya vovinam. Cabang olahraga yang dipertandingkan hanya tiga hari dari tanggal 14 sampai 16 November itu menyediakan 14 medali emas. Tempatnya di GOR Tanjung Priok Sport Hall, Jakarta Utara. Total atlet yang berlaga dari cabang ini adalah sebanyak 27 orang, yang terdiri dari 9 putri dan 18 putra. Saingan terberat kontingen Indonesia dalam cabang ini adalah Vietnam yang merupakan negara asal bela diri tersebut. Ada dua nomor yang dipertandingkan di olahraga ini, yaitu nomor seni pementasan (art/performance) dan kategori pertandingan.
Pada dasarnya ada kemiripan antara Vovinam dengan cabang olahraga silat, yang merupakan bela diri khas Indonesia. Sehingga, semua atlet Vovinam Indonesia punya keahlian pencak silat. Atlet pelatnas vovinam rata-rata berasal dari cabang pencak silat. Oleh sebab itu, mereka tidak mengambil kuda-kuda untuk melindungi kepala karena di pencak silat dilarang mengenai kepala. Sebaliknya di cabang vovinam, apabila mengenai kepala lawan justru mendapat poin.  Di kejuaraan Laos Asian Indoor Games in 2009, Indonesia berhasil meraih dua mendali emas. Selain itu, di ajang kejuaraan yang digelar di Kamboja, Indonesia meraih lima medali emas. Pengalaman itu menjadi modal berharga untuk menatap persaingan perebutan medali cabang vovinam di arena SEA Games 2011.
Pada Sea Games 2011, Indonesia menurunkan 27 atlet, diantaranya 9 putri dan 28 putera. Dalam SEA GAMES ini, peserta cabang olahraga Vovinam hanya diikuti empat negara yakni, Laos, Vietnam, Kamboja dan Indonesia. Lawan terberat Indonesia yaitu Vietnam yang merupakan olahraga asal Vovinam itu sendiri. Atlet vovinam Indonesia akan menghadapi lawan kuat dari negara yang lebih dulu mengenal vovinam, bela diri asli Vietnam, seperti Laos, Kamboja, Thailand, dan Filipina. Indonesia pertama kali mengikuti vovinam dalam ASEAN Indoor Games 2009. Atlet Indonesia meraih dua medali emas dan lima perunggu.
Sebelumnya kontingen Indonesia  berjaya dalam Kejuaraan tingkat Asia Tenggara yang digelar di Pnomh Penh, Kamboja dari 13-17 Oktober. Mereka pulang dengan titel juara ke dua di bawah Vietnam yang menjadi asal olah raga beladiri tersebut. Indonesia mendapatkan lima medali emas, lima medali perak dan tujuh medali perunggu. Vietnam sebagai juara pertama meraih sembilan medali emas dan 10 medali perak. Lima medali emas itu berasal dari nomor performance single woman oleh Kadek Wulandari, woman weapon double oleh Luh Gede Arista Dewi dan Ni Made Ratna Dewi, men weapon double oleh I Kadek Ari Sutara dan Putu Ruwita, women defense oleh Eni Kusmayanti dan Sulendra, dan men multi weapon oleh Ari Wirawan, Wisnu Atmadi Sudewa, Suryawan, dan Tomi Sunjaya.
Kesulitan masih dialami di nomor pertandingan (battle), karena teknik dalam serangan memakai kaki agak berbeda dengan silat. Tendangannya lebih mengarah ke leher atau bagian atas. Teknik dasar dari Vovinam meliputi pukulan tangan (dong tay),  sikut (cho), dan tendangan (da). Jurus yang terkenal dan cukup sulit dilakukan adalah guntingan kaki di leher lawan (Don Chan Tan Cong so 12). Berbeda dengan Pencak Silat, dalam Vovinam serangan di kepala lawan legal dan mendapatkan poin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar